Kamis, 29 Agustus 2019

Materi TPA OTO Bappenas


Materi TPA OTO Bappenas




Materi TPA OTO Bappenas – Saat ini TPA (Tes Potensi Akademik) OTO BAPPENAS biasanya dijadikan sebagai salah satu syarat akademik pada penerimaan Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) di beberapa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan juga untuk menyeleksi pegawai baru, Beasiswa S2/S3 dari PEMDA DKI, promosi jabatan atau assesment test.




Materi TPA OTO Bappenas dibagi dalam 3 subtes, antara lain :
  1. Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata. Contoh soal TPA verbal:
Pilihlah satu jawaban yang bermakna sama atau paling mendekati kata yang dicetak dengan huruf besar.

BAKA
A. Sebentar
B. Selamanya
C. Abadi
D. Elabolasi
E. Bertahan Lama

HAKIKAT
A. Kesalahan
B. Kebenaran
C. Pedoman
D. Asaz
E. Teori
  1. Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita. Contoh Soal TPA angka :
Pilihlah satu jawaban yang merupakan kelanjutan seri huruf atau seri bilangan
1,  7,  8,  19,  27,  37,  64,  61, 125,  …
A. 89
B. 90
C. 91
D. 92
E. 93

11,  2,  13,  4,  15,  6,  17,  8,  19,  …,  …
A. 10 dan 11
B. 10 dan 12
C. 20 dan 21
D. 10 dan 21
E. 20 dan 22
  1. Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.
Contoh Soal TPA Gratis :
Tidak semua orang pergi kerumah sakit karena sakit.
Saski pergi kerumah sakit.
Jadi :
A. Hari ini saski Sakit
B. Hari ini saski tidak sakit
C. Saski adalah seorang dokter
D. Rumah sakit adalah tempat orang sakit.
E. Hari ini saski belum tentu sakit

Semua ular tidak bertrelur dan semua yang bertelur adalah hewan. Jadi …
A. Ular bukan Hewan
B. Ular adalah mamalia
C. Ular bisa saja bertelur
D. Ular melahirkan anak
E. Ular adalah mamalia
  1. Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar.
Tips Sukses Menghadapi TPA OTO Bappenas
Mungkin bagi sebagian orang yang pernah ikut tes TPA biasa akan bilang, “aah itu mah gampang, ga usah belajar juga bisa….ilmu dasar kan itu”…. Tapi coba tanya ke yang pernah ikut TPA Bappenas, pasti umumnya akan bilang “wawwww soalnyaaaa”…  TPA Bappenas jauh lebih susah jika dibandingkan dengan TPA biasa.
Berikut ini adalah beberapa tips sukses menghadapi Tes Potensi Akademik :
  • Ikut Pelatihan TPA. Disini Kita akan diberikan materi dan Latihan – latihan soal yang berkaitan dengan Tes Potensi akademik dan Disini kita dapat mempelajari berbagai cara, tips dan trik untuk menjawab soal tes potensi akademik dengan mudah dan cepat..
  • Intens Belajar. Sebulan sebelum tes, belajar dan kerjakan latihan soal berkali – kali agar otak terbiasa berpikir logis dan dengan hitung-hitungannya dan karna untuk menjawab soal Tes Potensi Akademik banyak yang perlu dihafalkan.
  • Hafalkan bentuk lain dari pecahan, desimal, persen dan juga pangkat2. Berikut ini linknya Tabel Hafalan yang disa anda pelajari.
  • Hafalkan juga kata-kata bahasa indonesia yang sering ditemui di koran, jurnal ilmiah dan dokumen formal. Contohnya : Defekasi, ini adalah istilah yang digunakan untuk Buang Air Besar.
  • Sebelum tes, jangan lupa sarapan dan Badan harus Fit. Karena tes ini memang menyita energi. Malam sebelum tes jangan begadang untuk belajar. Saat menunggu tes dimulai, jangan buka buku, karena akan membuat fikiran menjadi stress.Lebih baik sarapan bagi yang belum sarapan atau berdoa.
  • Jangan terpaku pada satu soal. Jika merasa tidak bisa, langsung lewat saja. Dan Kerjakan soal yang memang di anggap mudah.
Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas agar lebih terbiasa dengan Materi TPA OTO Bappenas. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya pelatihan TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.
Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Pelatihan TPA OTO Bappenas.




Mengapa Pelatihan TPA OTO Bappenas Penting ?
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.

Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan pelatihan TPA OTO Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.


Jika Anda berminat mengikuti Pelatihan TPA OTO Bappenas, silahkan hubungi kami 0821 4324 7049 atau KLIK WhatsApp Sekarang






Materi TPA OTO Bappenas

Senin, 26 Agustus 2019

Contoh Soal TPA Bappenas Numerik


Contoh Soal TPA Bappenas Numerik




Contoh Soal TPA Bappenas Numerik – Tes angka numerik berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang dibidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes seri angka dan tes logika angka. Thursone mengemukakan bahwa tes kemampuan numerik ini adalah salah satu kemampuan mental utama, mengukur kemampuan berpikir yang berkaitan dengan bilangan dan konsep bilangan atau angka-angka. Faktor penting pengerjaan tes iq semacam ini terletak pada ketelitian dan kecermatan.


Tipe Deret Bilangan yang Sering Digunakan Dalam Tes
Tes Kemampuan Numerik: Contoh Soal TPA Deret Bilangan, TPA, Tes Potensi Akademi Kemampuan Numerik, Deret Bilangan dan Huruf, Soal TPA Aljabar
  1. Fibonanci
Deret Fibonanci adalah deret bilangan dimana dua angka pertama merupakan angka awal yang nantinya akan di jumlahkan pada angka ketiga.
  1. Tingkat
Deret tingkat adalah deret bilangan yang aturannya bertingkat. Deret tingkat relatif cukup sulit dibandingkan dengan tipe deret yang lain.
  1. Larik
Deret larik adalah deret bilangan yang terdiri dari beberapa subderet. Subederet dapat berupa beberapa larik.
  1. Kombinasi
Deret kombinasi adalah deret yang aturannya merupakan kombinasi dari deret fibonanci, deret bertingkat, dan larik.
Tips dan Trik Menyelesaikan Soal TPA Bappenas Numerik
  • Carilah perubahan antara angka yang satu dengan angka yang lainnya. Cek juga apakah pola ini berlaku pada hubungan angka yang lain.
  • Jika polanya sama, maka terapkan pola tersebut ke angka selanjutnya
  • Jika Pola barisan angka atau huruf sudah ditemukan, cek kembali pola yang berlaku secara keseluruhan.
  • Temukan jawabannya dan kerjakan semua langkah penyelesaian soal dengan teliti.
Setelah memahami tipe soal, deret bilangan yang sering di gunakan dalam tes, serta tips dan trik cara supaya mudah dalam menyelesaikan Soal TPA Bappenas Numerik, maka akan lebih lengkap rasanya bila kami juga memberikan Contoh Soal TPA Bappenas Numerik. Nah, selengkapnya bisa di lihat dibawah ini.
  1. 18 23 19   25   22   29 … …
A. 25 dan 34
B. 23 dan 33
C. 27 dan 35
D. 25 dan 35
E. 24 dan 32
Jawaban:
Terdapat dua pola yang berlaku:
Pola pertama ditambahkan dengan bilangan ganjil yang berurutan naik.
18 + 1 = 19
19 + 3 = 22
22 + 5 = 27
Pola kedua ditambahkan dengan bilangan genap berurut naik.
23 + 2 = 25
25 + 4 = 29
29 + 6 = 35
Jadi jawaban yang tepat adalah 27 dan 35. Jawaban : C
  1. 30 32 33 35 42 48 … … 63
A. 40 dan 52
B. 54 dan 60
C. 42 dan 52
D. 55 dan 59
E. 50 dan 60
Jawaban:
Terdapat tiga pola:
Pola pertama ditambahkan 5,
30 + 5 = 35
35 + 5 + 40
Pola yang kedua ditambahkan 10,
32 + 10 = 42
42 + 14 = 52
Pola yang ketiga ditambahkan 15,
33 + 15 = 48
48 + 15 = 63
Jadi, jawaban yang tepat adalah 40 dan 52. Jawaban A
  1. 4 17 8 14 16 11 32 28 … …
A. 66 dan 4
B. 58 dan -3
C. 60 dan 3
D. 64 dan 5
E. 61 dan 2
Jawaban:
Terdapat 2 pola dalam deret ini:
Pola dikali 2, yaitu 4, 8, 16, 32.
Pola berkurangi 3, yaitu 17, 14, 11 dan 8.
Dengan memperhatikan pola yang ada, maka bilangan selanjutnya adalah
Pola dikalikan 2, bilangan setelah 32 adalah 64
Pola dikurangi 3, bilangan setelah 8 adalah 5
Jadi jawaban yang tepat adalah 64 dan 5. Jawaban D
  1. 13 14 17 22 29 38 …
A. 45
B. 47
C. 49
D. 50
E. 51
Jawaban:
Pola yang berlaku adalah dengan menambahkan angka ganjil dimulai dengan angka 1:
13 + 1 = 14
14 + 3 = 17
17 + 5 = 22
22 + 7 = 29
29 + 9 = 38
Jadi, bilangan yang dicari adalah 49. Jawaban C.






  1. A R D P … …
A. G dan N
B. E dan O
C. H dan M
D. F dan Q
E. E dan M
Jawaban:
Terdapat dua pola:
Pola yang pertama melompat 3 huruf sesudahnya.
Pola yang kedua melompat 2 huruf sedudahnya.
Jadi jawaban yang tepat adalah G dan N. Jawaban A
  1. 5, 7, 50, 49, 500, 343, ….
A. 5.490
B. 5.000
C. 3.500
D. 2.401
E. 4.900
Jawaban:
Terdapat 2 pola dalam deret ini:
Pola pertama di kali 10 : 5, 50, 500
Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343
Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343
Dengan memperhatikan pola yang ada, maka bilangan selanjutnya adalah 5000. Jadi jawabannya B

  1. 50, 40, 100, 90, …., 140, 200, 190.
A. 150
B. 140
C. 130
D. 120
E. 135
Jawaban:
Untuk menjawab soal diatas erhatikan angka yang bercetak tebal dengan yang tidak, di setiap angka untuk golongan yang bercetak tebal akan ditambahkan 50 begitu pula sebaliknya.
50, 40, 100, 90, …., 140, 200, 190
Angka yang tepat untuk mengisi deret yang kosong adalah 150. Jadi, jawabannya A
  1. A, B, C, F, E, D, G, H, I, L, K, J, M, …., ….
A. M dan N
B. N dan O
C. M dan O
D. O dan M
E. O dan N
Jawaban:
A, B, C,    F, E, D,    G, H, I,    L, K, J,    M, N, O
Coba Anda perhatikan pola di atas. Huruf-huruf yang bergaris bawah urutannya dibalik, dan setiap 3 huruf berikutnya urutannya normal mengikuti abjad.
Jadi, jawaban yang tepat adalah N dan O (B)

Itulah 8 Contoh Soal TPA Bappenas Numerik untuk materi deret angka dan huruf yang bisa Anda pelajari sebelum terjun langsung untuk menjawab soal-soal latihannya.Sebenarnya mengerjakan soal penalaran numerik sangat menyenangkan, jika kita sudah paham pola dari barisan yang ada. Kunci supaya kita bisa lincah mengerjakan soal seperti ini hanya satu yaitu perbanyak latihan soal. Semakin banyak latihan semakin mudah dapat polanya, semakin mudah dapat polanya semakin cepat cara kerjanya, dan waktu yang Anda gunakan untuk mengerjakan soal menjadi sedikit/singkat. Semoga bermanfaat….

Contoh Soal TPA Bappenas Numerik